Minggu, 31 Maret 2013

Faktor gagalnya pendidikan bahasa Inggris di sekolah


Alangkah senangnya jika seorang guru melihat anak didiknya berhasil menjuarai sebuah even tertentu. Khusus buat guru bahasa Inggris tentu akan sangat surprise jika muridnya berhasil menjuarai speech contest atau English debate.
Dapat dibayangkan seandainya kemampuan semua anak didik seperti sang “juara debat atau pidato” tadi (yah minimal 80 % lah…), wah tentu ini sebuah kesuksesan luar biasa dimana banyak kita temukan lulusan SMA jarang yang bisa berbahasa Inggris aktif. Jika Mungkin kah itu? Jawabannya mungkin. Menurut pengalaman saya ada faktor-faktor penggagal dalam pembelajaran bahasa Inggris terutama disini adalah speaking skill. Diantara faktor-faktor tersebut antara lain;
1.    Rendahnya minat siswa
Rendahnya minat terhadap bahasa Inggris kemungkinan didahului dengan rendahnya kesadaan akan pentingnya bahasa Inggris. Jika ini benar kewajiban guru memahamkan siswa atas pentingnya bahasa Inggris.
2.    Tidak adanya komitmen
Menguasai bahasa Inggris tidak cukup dengan niat yang kuat saja, tetapi juga adanya komitmen. Komitmen ini akan mengontrol siswa dalam keseharian di sekolah. Contoh komitmen yang baik: setiap ketemu dengan si A atau B harus berbicara bahasa Inggris. Nah guru harus member arahan tentang komitmen ini.
3.    Teladan dalam berbahasa Inggris
Ini penting sekali, jika siswa selalu melihat guru mereka mempraktekan bahasa Inggris siswa akan mengikuti secara otomatis. Jika guru hanya menyuruh dan tidak member contoh yang baik maka semua program akan sia-sia.
Maka menciptakan suasana bahasa Inggris akan sangat penting dalam mensukseskan pembelajaran bahasa Inggris. Indikator penting sukses adalah siswa dapat memngungkapkan dan merespon dalam setiap pembicaraan dengan orang lain.
Semoga bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar

Makasih atas komennya yaaa : )