Minggu, 11 Maret 2012

Ayo nak, tetaplah sekolah!


Sebuah tayangan yang sangat menyentuh hati saya. Yah, liputan di salah satu TV swasta tentang seorang pemulung kecil yang harus bersaing dengan pemulung dewasa, kalau bukan alasan mempertahankan hidup terus apalagi?!

Satu kata yang pertama terlintas di hati, oh nasib...nasib jadi orang Indonesia dan hidup di negeri kaya raya seperti Indonesia. Anak sekecil itu seharusnya masih duduk di sekolah dasar dan harus belajar, menuntut ilmu. Dengan alasan ekonomi dia harus mengorbankan pendidikannya, miris.

Saya jadi teringat sekitar 10 tahun yang lalu saya harus berjibaku dengan nasib, atau lebih tepatnya memperbaiki nasib sebagai anak buruh tani yang sangat ingin sekolah. Saya harus bekerja sambil sekolah. Setiap sore saya membantu guru-guru yang memerlukan tenaga saya, dan tidak jarang di upah beras atau beberapa uang ribuan. ketika kuliah juga tidak kalah tragis, perut lapar sudah biasa.. it is a matter of course lah.... pekerjaan apa saja asal halal saya jalani, termasuk jadi tukang becak!

Hal itulah yang membuat saya pengen teriak sekencang-kencangnya ketika melihat anak kecil harus berhenti sekolah gara-gara biaya. Bukankah pemerintah telah menyediakan pendidikan gratis?! terus apa masalahnya?

Tidak bermaksud menyalahkan orang tua, menurut saya akan lebih baik jika orang tua harus berkorban sebisanya untuk tetap memberi kesempatan anak mereka untuk tetap bertahan, sekolah... toh habis sekolah masih bisa membantu orang tua. Hal ini berpulang kepada pola pikir orang tua yang memang rata-rata tidak berpendidikan layak dan belum sadar arti penting pendidikan.

Yang paling penting adalah peran pemerintah dalam memberi kesejahteraan kepada rakyat. Kemiskinan yang berkepanjangan bangsa ini telah menghancurkan semua sendi umat dan bangsa. Dan apakah bangsa ini telah benar-benar dikutuk Tuhan karena telah terlalu jauh meninggalkan perintah dan selalu melanggar larangan NYA?. 

Negara memberi pendidikan gratis sangat tepat dan harus, tapi mengentaskan kemiskinan itu keniscayaan. Dan hanya dengan sistem TUHAN lah bangsa ini akan terselamatkan.

Wallahua'lam.



0 komentar:

Posting Komentar

Makasih atas komennya yaaa : )